• Uncategorized
  • 0

Superposisi Getaran Harmonik

Jurnal SGH

Superposisi Getaran Harmonik

Apabila dua gelombang atau lebih merambat pada medium yang sama. Maka, gelombang-gelombang tersebut akan datang di suatu titik pada saat yang sama sehingga terjadilah superposisi gelombang. Artinya, simpangan gelombang-gelombang tersebut di tiap titik dapat dijumlahkan sehingga akan menghasilkan sebuah gelombang baru.

Jika dua atau beberapa buah gelombang melewati sebuah medium maka persamaan gelombang resultannya adalah jumlahan dari persamaan gelombang-gelombang tersebut disebut sebagai superposisi gelombang.

Hasil superposisi dua gelombang atau lebih akan menghasilkan interferensi konstruktif (positif) atau interferensi destruktif (negatif). interferensi positif (konstruktif).
Perpaduan dua buah gelombang atau superposisi terjadi pula ketika gelombang datang dan gelombang pada sebuah tali yang bergetar secara terus-menerus dijumlahkan disebut amplitudo gelombang hasil superposisi. Kedua gelombang yang memiliki amplitudo dan frekuensi sama serta berlawanan arah tersebut akan menghasilkan sebuah superposisi gelombang yang disebut gelombang stasioner atau gelombang diam.

  • PELAYANGAN

Jika dua gelombang dengan frekuensi berlainan dijumlahkan,hasilnya adalah suatu gelombang yang terbentuknya berubah terus dengan waktu, gelombang yang kita peroleh tidak lagi mempunyai sinus.

Pelayangan gelombang dapat dipergunakan untuk mengukur ferkuensi gelombang yang tidak diketahui. Misalkan kita mendengar suatu nada yang murni dan kita ingin mengetahui besar frekuensinya. Jika suatu sumber bunyi standard dengan harga frekuensi yang diketahui dan dapat diubah-ubah kita bunyikan bersama, maka kita akan mendengar pelayanga. Makin rendah frekuensi perlayangan ini makin dekat harga frekuensi baku dengan frekuensi yang tidak diketahui. Jika harga frekuensi perlayangan cukup rendah, maka dengan mudah kita dapat mengukurnya , yaitu dengan mengukur beda waktu antara dua bunyi keras perlayangan yang terjadi.

Seorang pemain gitar memetik sebuah senar yang tidak harmonis bersamaan dengan nada dari sebuah sumber yang telah bergetar dengan frekuensi yang tepat. Pemain gitar mengatur tegangan senar dengan memutar-mutar tombol sampai tak lagi mendengar layangan. Proses penyetalan inin menjamin bahwa senar-senar gitar telah bergetar pada frekuensi yang tepat (harmonis).

  • DIAGRAM LISSAJOUS

Gambar / Diagram Lissajou adalah sebuah penampakan pada layar osiloskop yang mencitrakan perbedaan atau perbandingan Beda Fase, Frekuensi & Amplitudo

dari 2 gelombang inputan pada probe osiloskop. itu sendiri, agar dalam pemahaman lissajous nanti tidak mengalami kebingungan dan kesulitan.

Definisi Amplitudo

Adalah nilai puncak / Maksimum positif dari sebuah gelombang sinusoidal. Bila Amplitudo suatu gelombang tertuliskan ” 20 ” maka nilai keluaran dari gelombang tersebut akan bergerak dari 0 ke 20 ke 0 ke -20 ke 0 dan ke 20 lagi, begitu seterusnya.

Definisi Frekuensi

Adalah suatu pernyataan yang menggambarkan ” Berapa banyak gelombang yang terjadi tiap detiknya” dalam satuan Hz. Bila disitu tertulis 25Hz berarti ada 25 gelombang ( 1 gelombang terdiri atas1 Bukit & 1 Lembah ) yang terjadi dalam 1 detik, ini berarti 1 buah gelombang memakan waktu 1/25 detik = 0.04 detik untuk tereksekusi sepenuhnya ( Inilah yang biasa disebut dengan

Periode Gelombang = Waktu yang dibutuhkan 1 gelombang untuk tereksekusi seluruhnya ) .

  • KALIBRASI

Kalibrasi adalah suatu cara untuk menentukan kebenaran konvesional nilai yang ditunjukkan pada alat inspkesi,alat pengukuran, dan alat pegujian.

Tujuan Kalibrasi

  • Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional), melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus.
  • Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu instrument ukur.
  • Menjamin hasil-hsil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional.

Manfaat Kalibrasi

  • Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesefikasinya
  • Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki.
  • Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang ditunjukkan oleh alat ukur.

 

  • Pemanfaatan SGH dalam kehidupan sehari-hari
  1. Interferensi

Aplikasi penggunaanAplikasi percobaan interferensi cahaya ini dalam kehidupan sehari-hari adalah perpaduan duabuah gelombang.

  • Misalnya pada gelombang elektromagnetik yaitu gelombang radio, jikagelombang radio dan gelombang televisi bertemu maka akan terjadi perpaduan dua buahgelombang yang salah satunya aka nada yang menguat dan ada yang melemahkan yangdiakibatkan oleh frekuensi masing-masing.
  • Warna-warni pelangi menunjukkan pada kita bahwa sinar matahari adalah gabungan gabungandari berbagai macam warna dari spektrum kasat mata. Akan tetapi warna pada gelombang sabun,lapisan minyak, warna bulu burng merah dan burung kalibri bukan disebabkan oleh pembiasan.Tetapi karna terjadi interferensi konstruktif dan distruktif dari sinar yang dipantulkan oleh suatulapisan tipis. Adanya gejala interferensi ini bukti yang paling menyakinkan bahwa cahaya ituadalah gelombang
  1. Difraksi
  • Contoh yang paling mencolok adalah mereka yang melibatkan difraksi cahaya, misalnya, trek berjarak dekat pada penggunaan CD atau DVD sebagai kisi difraksi untuk membentuk pola pelangi terlihat ketika melihat disk. hologram pada kartu kredit adalah sebuah contoh lainnya.
  • Difraksi di atmosfer oleh partikel kecil dapat menyebabkan cincin terang akan terlihat di sekitar sumber cahaya terang seperti matahari atau bulan. Sebuah bayangan benda padat, menggunakan cahaya dari sumber yang kompak, menunjukkan pinggiran kecil di dekat ujungnya.
  • Redaman Propagasi pada kanal Wireless

Pada umumnya, sinyal yang diterima pada titik penerima adalah jumlah dari sinyal langsung dan sejumlah sinyal terpantul dari berbagai obyek.  Pada komunikasi mobile, refleksi akan disebabkan oleh : dari koefisien refleksi, lintasannya, dan juga tergantung pada sudut Gelombang pantul akan berubah magnitude dan fasanya, tergantung datangnya. Jadi, antara sinyal langsung dan sinyal pantulan kan berbeda dalam hal :

  Amplitudo, tergantung dari magnitude koefisien refleksi

Phasa, yang tergantung pada perubahan fasa refleksi serta pada perbedaan jarak tempuh antara gelombang langsung dan gelombang pantul

Kondisi terburuk terjadi saat gelombang langsung dan gelombang pantul memiliki magnituda yang sama serta berbeda fasa 180o. Pada kondisi yang demikian, terjadi saling menghilangkan antara gelombang langsung dan pantulnya

 

 

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *